Jumat, 23 November 2007

Radioisotop Buatan & penggunaannya

Reaksi nuklir merupakan reaksi yang melibatkan inti dari suatu atom. Reaksi nuklir ada yang terjadi secara spontan ataupun buatan. Reaksi nuklir spontan terjadi pada inti-inti atom yang tidak stabil. Zat yang mengandung inti tidak stabil ini disebut zat radioaktif. Adapun reaksi nuklir tidak spontan dapat terjadi pada inti yang stabil maupun inti yang tidak stabil. Reaksi nuklir disertai perubahan energi berupa radiasi dan kalor. Berbagai jenis reaksi nuklir disertai pembebasan kalor yang sangat dasyat, lebih besar dari suatu reaksi kimia biasa(Arma, 2004).

Unsur yang secara alami bersifat radioaktif banyak terdapat di alam. Semua isotop yang bernomor atom diatas 83 bersifat radioaktif. Unsur yang bernomor atom 83 atau kurang mempunyai isotop yang stabil kecuali teknesium dan promesium. Isotop yang bersifat radioaktif disebut isotop radioaktif atau radio isotop, yaitu isotop yang memancarkan radiasi (Siregar,2004). Sedangkan isotop yang tidak radioaktif disebut isotop stabil. Dewasa ini, radioisotop dapat juga dibuat dari isotop stabil. Jadi disamping radioisotop alami juga terdapat radioisotop buatan.

Dua kegiatan utama dari pemanfaatan tekhnologi nuklir khususnya mengenai radioisotop adalah pemanfaatan dalam bidang energi dan pemanfaatan di luar energi. Pemanfaatan di luar energi misalnya pada reaktor penelitian. Di dalam teras reaktor penelitian dapat digunakan untuk memproduksi radioisotop dan melakukan berbagai penelitian dengan radiasi. Produksi radioisotop dengan proses aktivasi dilakukan dengan cara menembaki isotop stabil dengan neutron di dalam teras reaktor. Proses ini lazim disebut irradiasi neutron, sedang bahan yang disinari disebut target atau sasaran. Neutron yang ditembakkan akan masuk ke dalam inti atom target sehingga jumlah neutron dalam inti target tersebut bertambah. Peristiwa ini dapat mengakibatkan ketidakstabilan inti atom sehingga berubah sifat menjadi radioaktif. Reaktor penelitian juga dilengkapi dengan fasilitas Xenon Loop yang terletak di dalam tabung berkas dan merupakan tempat untuk melakukan irradiasi gas xenon-124 (124 Xe) sehingga menjadi radioisotop 125 I yang banyak dimanfaatkan untuk kegiatan medis (Akhadi, 2004).

Penggunaan radioisotop sebagai sumber radiasi pada prinsipnya menggunakan unsur radioisotope untuk mempengaruhi materi atau unsur lain. Dengan pengertian bahwa radiasi yang dipancarkan oleh unsur radioisotop tersebut dapat meubah susunan, struktur maupun komposisi dari suatu materi sehngga dapat merubah sifat dari materi yang dipengaruhi. Pemanfaatan unsur radioisotop dalam berbagai bidang.


selengkapnya...
DOnlot ThiS file :
radioisotop buatan

2 komentar:

mashisyam mengatakan...

wik opo opo an ikuw

indbongolz mengatakan...

nah iku...
hahhahahhahhahahha...

maen ke BATAN jogja...nanti di kasih tau deh ittu appaan...