Nama lab saya trace
metal biogeochemistry laboratory, disingkat TMBL. Bidang fokus penelitian
kami adalah trace metal, terutama tentang logam merkuri. Sekedar informasi,
untuk yang belum tau apa itu trace metal, trace metal dalam bahasa Indonesia
bisa diartikan "logam dengan konsentrasi rendah",yang bila dijabarkan
dalam bahasa kimia, logam dengan skala konsentrasi part per billion (ppb). Biasanya
yang termasuk dalam kategori trace metal ini adalah logam - logam berat. Misalnya,
kromium, arsen, merkuri dan teman - teman logam transisi lainnya.
Di lab saya, kami spesifik pada logam merkuri, walaupun
tidak mengesampingkan logam- logam yang lain, walaupun tidak dalam kategori
"trace”. Area penelitian kami di bidang lingkungan, beberapa topik
penelitian kami misalnya :
- Bioakumulasi merkuri di daerah aliran dan delta sungai mekong.
Pada topik ini, kami melakukan sampling di beberapa titik di
daerah aliran dan delta sungai mekong. Pada satu titik sampling, kami mengambil sampel berupa
air, sediment dan biota (contoh: ikan). Ketiga jenis sampel yang berbeda itu
kami analisa kadar logamnya, dari data tersebut, kami olah hingga bisa
memberikan informasi tentang kadar merkuri dan bioakumulasinya. Sehingga, dari
data tersebut bisa dilakukan monitoring terhadap kadar merkuri (dan logam berat
lainnya). Dari topik penelitian ini, kami juga melakukan tracing (penelusuran)
terhadap sumber merkuri (dan logam lainnya) dengan menggunakan isotop, jadi
dari hasil data tracing yang kami dapat, kami bisa menyimpulan persentase
sumber logam – logam berat di daerah sungai Mekong tersebut. Misalnya, berapa
persen dari industri, berapa persen dari pembuangan limbah rumah tangga dan
berapa persen dari proses alam.
Dengan topik serupa, kami juga melakukan sampling di
beberapa daerah di sekitar Korea, misalnya di danau, di teluk atau di daerah
sekitar pulau Jeju. Semua proses penelitian yang kami lakukan adalah, sebuah
bentuk pelaksanaan proyek penelitian yang di biayai oleh pemerintah korea. Semua
data, kesimpulan dan informasi yang kami peroleh, kami serahkan kepada
pemerintah untuk di jadikan referensi dalam pengambilan keputusan mengenangi ‘kebijakan
lingkungan’.
Jenis penelitian project seperti ini, biasanya di berikan ke
master student, karena, tergolong cukup mudah, tinggal sampling, analisa dan
meng-intrepetasikan hasilnya. Walaupun pada kenyataannya, tidak semudah seperti
yang saya gambarkan di atas.
· Siklus biogeokimia merkuri di alam sehubungan
dengan aktivitas volkanik (Biogeochemical cycle of mercury in the ocean, regarding
volcanic activity)
Hampir sama seperti di atas, kami melakukan
sampling di tengah lautan, deep-sea ataupun shallow-sea, dimana daerah tersebut
berada di sekitar daerah volkanik bawah laut. Sampling dilakukan dengan research
cruise, kapal pesiar yang memang diperuntukkan untuk penelitian.
Ekpedisi penelitian terdiri dari beberapa
peneliti dari bidang yang berbeda – beda, penelitian yang seperti ini biasanya
di bawahi oleh Korea Ocean Research Institute and Development (KORDI). Lembaga ini,
secara khusus, mengumpulkan data seputar ocean, baik di korea maupun di seluruh
dunia, untuk melakukan observasi dan monitoring terhadap lautan.
Yang sedang di proses di lab kami sehubungan
dengan topik ini adalah, siklus biogeokimia merkuri di sekitar area geyser
dibawah laut (hydrothermal vent area). Point sampling kami adalah daerah
hydrothermal vent di samudra pasifik (sekitar kepulauan Fiji dan New Zealand)
dan samudra hindia (daerah sekitar kepulauan Mauritius).
Sampel kami berupa biota, sediment dan air. Sampel
air sendiri masih di bagi – bagi lagi, ada air laut, air laut di sekitar
semburan dan air geyser murni (pure vent-fluid). Analisa yang kami lakukan
selain kadar merkuri dan logam lainnya, kami juga menganalisa kandungan mineral
dan persenyawaan unik yang ada di dalamnya, mengingat area ini adalah area yang
kurang umum, yaitu, air laut dengan tingkat salinitas tinggi bertemu dengan air
kaya mineral dengan suhu yang tinggi.
Kebetulan sekali, saya kebagian proyek ini
di lab, bagian yang paling asik dari penelitian ini adalah saat saya
menganalisa geokimia dari ketiga jenis sampel diatas. Selain meneliti kandungan
kimianya, saya juga berkesempatan untuk belajar lebih jauh tentang geologis
dari area yang saya pelajari. Dimana, daerah ini berkarakter sangat unik, mulai
dari jenis batuan penyusunnya, mineral yang ada di dalamnya, serta biota –
biota bawah laut yang masih bisa hidup pada suhu lebih dari 300 derajat dengan
kadar logam – logam dan senyawa beracun lainnya yang sangat tinggi (di atas
ambang toleran tubuh makhluk hidup secara umum)
Oh ya, target akhir dari penelitian ini
adalah, kami ingin mencari jawaban apakah aktivitas volkanik dibawah laut, baik
laut dalam ataupun laut dangkal, berpengaruh signifikan atau tidak terhadap
bioakumulasi logam beracun pada hewan laut, lebih spesifik pada ikan,
mengingat, ikan laut adalah asupan protein bagi sebagian besar orang yang
tinggal di daerah kepulauan, contohnya Indonesia. Beberapa pertanyaan yang
ingin kami jawab sehubungan dengan proyek penitian ini adalah, seberapa besar
kontribusi aktivitas volkanik dalam laut terhadap kadar logam di lautan dan apa pengaruh nya terhadap
kehidupan laut dan siklus alam secara umum. Kami juga melakukan tracing mercury
source (penelusuran sumber merkuri) dengan menggunakan isotop, hasil yang ingin
kami dapat, yaitu, memperkuat dugaan kami bahwa geyser di bawah laut itu memberikan
kontribusi terhadap merkuri di perairan bebas, dengan mengeluarkan elemental
merkuri (senyawa merkuri bervalensi nol - Hg(0)). Secara keseluruhan hasil
akhir dari penelitian ini kami padukan dengan disiplin ilmu yang lain, yang
nantinya akan digunakan sebagai database atau referensi dan bahan komparasi untuk
mempelajari lebih jauh tentang perairan Korea.
- Siklus biogeokimia mercury di atmosfir di daerah kutub
Topik diatas adalah salah satu topik dari
proyek penelitian tentang kutub yang dilakukan oleh salah satu institusi riset
di korea, Korea Polar Research Institute (KOPRI). Kali ini area penelitiannya
adalah merkuri dalam bentuk gas yang ada di udara, dan lebih spesifik lagi di
daerah kutub. Dalam prosesnya, penilitian ini dilakukan dengan sebuah ekspedisi
yang mengudakan kapal pesiar khusus untuk penelitian. Kapal berlabuh dari korea
selatan menuju kutub utara, dan di lanjutakan perjalanan ke kutub selatan. Ekspedisi
ini juga diikuti oleh banyak peneliti dari berbagai bidang ilmu. Dan lab kami,
sekali lagi, mendapat parameter untuk melakukan penelitian di bidang geokimia
merkuri di atmosfir. Sampling di lakukan di beberapa titik selama perjalanan
menuju kutub utara. Sampling dilakukan menggunakan alat yang memonitor, kadar
(komposisi udara), sampel berupa air dan es juga dikumpulkan, untuk di analisa
langsung di kapal selama ekspedisi.
Target akhir dari penelitian ini adalah,
mengetahui siklus geokimia dan merkuri gas di udara, dengan lingkungan yang
berbeda. Point sampling didasarkan pada perbedalaan bujur dari Korea ke kutub
utara. Apakah merkuri dan teman – temannya itu bisa melakukan perjalanan jauh
dari kutub utara ke Korea hanya dengan bantuan angin, atau, mereka hancur lebur
di perjalanan karena reaksi kimia yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Kenapa
perlu mempelajari hal ini ??, sehubungan dengan letak geografis korea, rawan
sekali pencemaran logam berat dari udara, sehingga pemerintah korea sangat
memperhitungkan sekali kontribusi pencemaran logam dari udara. Semua data yang
dikumpulkan akan digabungkan dan diintrepetasikan, dan akan digunakan untuk
mengambil keputusan dan kebijakan tentang health protection terhadap pencemaran
dari udara.
Untuk proyek penelitian dengan mode seperti
ini, biasanya diberikan kepada master student, karena sedikit lebih sederhana,
dengan outline research yang seakan sudah tergaris, walaupun samar. pada prakteknya dilapangan, mulai dari proses sampling, analisa, intrepetasi, pelaporan hingga publikasi data berupa reserach paper, sangatlah penuh perjuangan (terutama saat sampling di daerah kutub)
- Bioremediasi merkuri
Seperti judulnya, topik penelitian yang ini
berkisar seputar remediasi daerah (lingkungan) yang tercemari oleh merkuri. Namun,
untuk topik yang ini, kami lebih memilih fokus ke area industri. Mengingat, di
luar sana, semakin menjamur industri – industri yang mengikut sertakan merkuri
dalam proses produksinya. Sehingga, kontribusinya untuk mencemari lingkungan
lebih besar.
Penelitian yang kami lakukan seputar proses
removal merkuri dari limbah industri. Untuk sementara ini, di fokuskan terhadap
limbah yang berbentuk cair. Target penelitian di topik adalah, kita mencari ‘sesuatu’
yang efisien (murah dan mudah, dengan hasil yang memuaskan) untuk me-remove
merkuri dari limbah. Trial yang sudah kami lakukan adalah, removal merkuri
dengan zero valensi Iron ( besi dengan valensi nol, red: Fe(0) ). Prinsipnya cukup
mudah, yaitu reaksi oksidasi dan proses adsorpsi. Setelah merkuri yang
bergentayangan di air itu ter-oksidasi dan kemudian teradsorpsi, Iron yang
bergandengan tangan dengan merkuri ini , bisa dengan mudah di remove melalui
proses adsorpsi atau presipitasi.
Bentuk penelitian seperti ini, membutuhkan
improvisasi dan juga kreatifitas, sehingga biasanya dikerjakan oleh PhD
student, yang mana proses penelitiannya pun berlangsung lebih lama, sesuai
dengan masa studi PhD student, yang lebih lama dari master.
Masih ada beberapa lagi tentang proyek penelitian di lab
saya. Proyek – proyek yang lebih rumit dan membutuhkan kreatifitas serta
kolaborasi dari ilmu lain. Proyek tersebut di kerjakan oleh PhD student, yang
juga dibantu oleh master student ataupun internship student. Bobot
penelitiannya lebih berat, lebih detail dan rumit, penuh dengan improvisasi dan
kebanyakan di tuntut untuk menemukan hal baru yang spesifik.
Saya sendiri selalu terkesima saat para PhD student
melakukan eksperiment. Eksperimental seting mereka sangat keren, dan seakan
tidaklah sederhana. Walaupun semuanya berasal dari pemikiran yang sangat
sederhana sekali. Mereka biasanya menggabungkan beberapa metode, dan tak jarang
pula melakukan coupling (kombinasi) deteksi dari beberapa alat berat. Cara mereka
menganalisa data-pun sangatlah keren, handling sampling serta lab skill mereka
juga sangat bagus (*tentu saja*).
Dari semua proyek penelitian yang kami kerjakan, kami dituntut untuk bisa melakukan publikasi jurnal ilmiah international, untuk mendedikasikan diri, sebagai bukti kontribusi kami, seorang peneliti, dalam perkembangan ilmu pengetahuan.
ultah professor |
Mekong sampling |
Jeju sampling |
on board lab - pasific ocean sampling 2011 |
undersea robot ROV - pasific ocean sampling 2011 |
ARaon ship - ini cruise yang digunakan ke pasific dan kutub utara |
yeongsan lake sampling |
Araon berlayar di kutub utara |
Brother Rahman, my labmate - north pole sampling |
CTD untuk sampling air |
my labmate - Hindian ocean sampling second leg |
cruiseship yang digunakan untuk hindian ocean sampling |
Semester ini lab kami ganti nama secara resmi, "ENvironmental Geochemistry Laboratory (EGL)". Semua gambar di ambil dari official website of EGL.
Semoga curhatan saya ini memberikan tambahan informasi
kepada pembaca. hehehehe. Maaf jika terlalu panjang….
GIST ID |
난 심심해지고 있어….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar