Kamis, 02 Februari 2012

GIST student dormitory #1211
3 februari 2012
3.40 AM

(saya baru pulang dari lab, lebih tepatnya student office...)
setelah berminggu-minggu si eyor, laptop saya jaman kuliah di malang dulu, parkir di meja sebelah tempat tidur saya, akhirnya saya fungsikan lagi. kali ini, alasannya adalah karena mata saya belum bisa terpejam. entah kenapa, mungkin efek kopi...efek sprite yang saya minum sebelum pulang tadi...atau efek sebel dari percakapan selama 3 jam bersama senior saya...arghh...entah....!!!

lagi - lagi saya ingin cerita tentang dy, senior saya, PhD student di lab saya...
beberapa teman saya yang saya curhati tentang dy, selalu menganggap kalo dy ato saya saling suka satu sama lain, makanya saya sering cerita tentang dy...padahal cerita saya adalah, cerita tentang betapa sebelnya saya sama dy...

ya karena saking sebelnya itu saya sering cerita.....sejujurnya, saya sangat kurang suka dibilang saya menyukai dy, ato mempunyai feeling khusus dengan dy, dan sebaliknya. Sampe saya memberikan statement, mending saya di ledekin ato main jodoh2an sama tukul ato sule daripada sama dy. Dalam bahasa sadisnya "sejelek-jeleknya orang indonesia, mending berjodoh dengan orang sebangsa dan senegara, senasib sepenanggunan, daripada dengan orang asing dengan latarbelakang budaya yang SEDIKIT berbeda"

anyway,,,,they just want to make me happy.....dengan banyolan - banyolan yang tentunya tidak masuk akal...oke, cerita saya mulai...awal pembicaraan kami tentang sistem pendidikan di Indonesia. kebetulan si senior saya ini sempat tinggal di Indonesia selama 1 tahun, jadi sukarelawan pasca bencana pulau nias. saya akui, memang, sistem pendidikan di Indonesia kurang merata, masih banyak anak2 di pulau - pulau terpencil yang belum mengenyam pendidikan layak, dan mereka diberdayakan oleh orang tuanya untuk menghasilkan uang.

disela pembicaraan tentang sistem pendidikan di indonesia, dy mengajukan beberapa pertanyaan, tentang first impression dy tentang Indonesia, special case di SoeHat International airport, dimana saat dy bertanya "dimanakah informasi berada?" akhirnya ada seseorang yang memberi tahu dan ujung-ujungnya orang itu minta bayaran

dari pembicaraan yang lumayan berputar-putar itu, ujung-ujungnya, dy memberikan kesimpulan bahwa, UANG adalah faktor yang SANGAT PENTING dalam sistem pendidikan di Indonesia. okelah, saya akui memang uang itu berperan dalam proses pendidikan. dan saya sedikit memberi contoh, ada banyak kasus, anak yang mendapat beasiswa, dan dapat mengenyam pendidikan dengan biaya minim, atau bahkan tanpa biaya.tapi dianya tetep ngeyel, kalo di masyarakat di rural area tidak mendapatkan pendidikan karena MEREKA TIDAK PUNYA UANG, saya tetap setia untuk membela pemerintah Indonesia yang memberi bantuan untuk pendidikan anak kurang mampu. ee dy tetep ngeyel, kalo UANG itu THE MOST IMPORTANT FACTOR. saya memberi contoh yang lain, jika tentang teman - teman saya yang berjuang mati-matian kuliah sambil kerja untuk mendapatkan pendidikan tinggi, dan mereka - mereka itu berasal dari RURAL AREA. dan senior saya tetep ngeyel, itu hanya 1 dari seribu kasus di rural area.poin yang ingin saya sampaikan adalah uang bukanlah faktor yang PALING penting,selain uang masih bannyak faktor yang lain, misalnya passion, kerja keras, sifat maju terus pantang mundur dan lainnya...
dy tetep saja, bilang, itu semua butuh uang..walopun kamu kerja keras, untuk belajar...coba pikir deh,untuk tes, kamu harus ke kota,misal dari pulau nias ke bandung, ato untuk registrasi tes, kamu butuh uang...(iya siiii....tapi....itu khan 'sedikit' pengorbanan untuk hasil yang lebih besar.......)...I almost gave up, OK, whatever....!!!!

dy ga tau ajah kalo di UUD 45 disebutkan"SEMUA WARGA NEGARA INDONESIA BERHAK MENDAPAT PENDIDIKAN YANG LAYAK"

pembicaraan tidak selesai, berputar - putar hingga sampai pada 'saya' sebagai objeknya. dy memberikan pertanyaan - pertanyaan, seperti, kenapa kmu tetap melanjutkan sekolah, apa motivasimu, dan hal apa di balik kesuksesanmu. saya jawab dengan jawaban standar sesuai apa yang ada dipikiran saya. dan pembicaraan berujung dengan, saya adalah ANAKNYA ORANG KAYA, karena orang tua saya bisa support pendidikan saya hingga level perguruan tinggi. lagi - lagi, dy membenarkan hipotesa dy, money play VERY VERY VERY important role in education...>_____

- point of view kita beda
- standar kita beda

menurut saya, saya cukup berfikir normal dan baik, dengan kondisi Indonesia yang seperti itu, saya punya WILLING untuk berbagi ilmu yang saya dapat disini, apapun itu, sekecil apapun itu. dan menurut dy, saya egois, karena saya berjuang keras, mati2an untuk bisa bersekolah disini dengan GRATIS untuk diri saya sendiri, padahal saya anaknya orang kaya. sedangkan, banyak warga Indonesia lain, yang benar - benar membutuhkan bantuan pendidikan, tidak mendapat kesempatan gratis karena kuotanya saya ambil....PLISS DEEEH...!!!!!!!!

jadi menurut dy, saya harus CHANGE MY MIND....yaitu...saya harus banyak melakukan kebaikan, menolong terhadap sesama, berorganisasi untuk social live saya...jadi saya harus melakukan banyak kebaikan, karena selama ini, dy pikir saya tidak pernah melakukan kebaikan, saya hanya bekerja keras untuk diri saya sendiri, tanpa memikirkan orang lain....
*the real me keluar - GA KEBALIK TAH MAS...!!!!*
"plis deh, masak saya harus menulis dengan spidol besar saat saya usai melakukan kebaikan...dan menempelkannya di jidat saya....gini2 saya tau gimana caranya jadi warga negara yang baik"


menurut dy, saya tidak open mind enough untuk SHARE MY MIND, karena saya sering tidak mau menjelaskan WHAT's ON MY MIND.....
"andai dy tau ajah saya bukan nya tidak mau open mind, tapi saya tidak mau share my mind dengan dy"
saya hanya akan share my mind dengan orang - orang yang membuat saya nyaman, dan saya rasa saya sangat tidak nyaman sama dy, walopun dy baik sekali....

dy pikir, saya tidak OPEN MIND karena saya tidak mau menerima pendapat dari dy...
FYI ajah, saya sangat suka sharing, dan saran dari orang lain, bahkan kritik pedas, dan tentu saya akan saya terima jika orang itu benar2 mengenal saya, tau watak saya, tau tingkah laku saya, juga sepak terjang saya.. sedangkan dy, tau hal-hal tentang saya hanya dari temporal observation dan empirical calculation ajah...

beda POINT OF VIEW dan STANDAR yang saya maksudkan...
apa yang menurut dy baik, belum tentu menurut saya baik, karena latar belakang budaya kita berbeda.jadi saya rasa, saya tidak bisa begitu saja menerima pendapat dy, dan saya juga tidak akan memaksakan pendapat saya, apa yang saya opinikan, berdasarkan apa yan saya lihat dan saya alami di negara saya.

dari diskusi dua orang dengan latar belakang budaya yang berbeda sebaiknya saling menerima pendapat, pendapat hanya untuk ditukar, bukan dipaksakan untuk diterima...pesan saya untuk dy....DAN STOP MEMAKSA SAYA MENERIMA PENDAPAT ANDA, mentah2....!!!!!*beuh kok jadi huruf besar semua*

pembicaraan berakhir dengan tawa renyah saya, dan tentu saja balapan mamerin dimple sama dy...
walopun begitu, saya pingin ngeluarin cakar....pingin menggaruk wajahnya.....

===================================
sebenernya saya menulis ni untuk mengungkapkan rasa sebel saya yang terakumulasi, yang tidak pernah bisa saya ungkapkan on proper way...*halah*

kenapa sih saya lebih memilih untuk avoid dy, karena saya tak nyaman, dan poin yang membuat saya tak nyaman itu saya tidak tahu....yang saya ceritakan di atas adalah salah satu contoh kasus, kenapa sii saya sebal sekali dengan dy.....

banyak international student yang komplain tentang keanehan dan kesadisan labmatenya...tapi kasus yang mereka angkat berbeda dengan kasus saya, karena labmate saya baik- baik semua...KOREAN are very nice.....ga semua orang korea itu nyebelin,.......dari pengalaman saya "I should not blame one community just because of one person"

saya tidak mau judging terhadap orang korea seperti yang dilakukan oleh international student pada umumnya....
dy, senior saya itu, hanya special case, satu orang aneh dari seribu orang normal...



=======================================
(+62)81 93 700 XXXX
I really want to call you....to calm me down.....
but I have no time, and its too late,,,
room mateku juga udah pada sleeping beauty....
temenku banyak disini, tapi tak ada satupun yang bisa membuatku nyaman untuk urusan ini, mereka selalu mengakiri pembicaraan dengan "cinta itu beda tipis ama benci" ...dan ledekan - ledekan lain yang ga mutu...yang sebenernya tujuannya untuk melucu, tapi honestly sangat tidak lucu dan nyebelin....males banget khan....dan lebih males lagi kalo dijawab,,,,"sabar jah"...*maiikkkk kurang sabar opo aq* ---> nampaknya saya harus lebih sabar

btw,boleh kangen ga?
aq kangen stasiun bangil
kangen sambal - sambal
kangen syuting video duet maut
kangen ngobras di kamar pojok 64A
lebih kangen lagi, kereta penataran bangil-malang Rp.3500
waakakakakkakakakkakak.....

talk to my self:
"sibukkan dirimu dengan hal-hal positif, jika tidak, kmu akan tersibukkan dengan hal-hal negatif"

c u on ym

(5:15 AM waktu Gwangju)

Tidak ada komentar: