Selasa, 20 Desember 2011

Gathering Pengurus PERPIKA112

Suatu Minggu di bulan Desember 2011..

PPI-KorSel
PERPIKA
Persatuan Pelajar Indonesia di Korea Selatan

Seakan aq sudah tidak menginjakkan kakiku di tanah ginseng,seakan aq berada di tanah airQ..

Diawali dengan pengembalian setrika warna merah ke dormitory manager,lalu minta ditelponin taksi,dan langsung capcus ke terminal bus en ngantri tiket untuk ke gangnam station..
Kenapa gangnam?
Iyah,aq sudah mengenal tempat ini,saat itu aq kehabisan tiket dari incheon international airport.dan terminal bus inilah yg menyelamatkanQ untuk tidak bermalam di bandara.
Dan lagi,ada mbak dany disana,sekertaris PERPIKA,yg akan purna tugas dini,karena masa studinya sudah berakhir.

Deket dengan kyunghee university,jadi pilihan basecamp kami.pengurus PERPIKA 11-12. Apartemen lantai 5,dengan arena ice skate di balkoninya..(Beneran nie,balkoninya ketutup es)..
Ruangan mungil ini,ditinggali mas haryo dkk..Mas haryo,ketua kaderisasi PERPIKA.

FYI,selema satu cawu kepengurusan kami,kami pengurus inti tak pernah saling tatap muka.Kami hanya temu online,rapat via skype. Semua kegiatan koordinasi lewat skype,dan kerennya semua berjalan,roda organisasi kami tetap berputar..

Rapat kali ini,rapat darat pertama kali,dan baru kali ini kami saling sapa secara langsung. Saat saya memasuki ruangan, rapat sudah berjalan hingga pertengahan pembahasan proker terdekat,dan evaluasi beberapa proker yg sudah berjalan… *do u know whats on my mind??* mereka keren,para pejuang PERPIKA keren2..Ditengah kesibukan super duper gilak,amat sangat padat. Mereka masih sempat menuangkan ide2 kreatif mereka,dan tentu saja siap untuk merealissasikan ide2 itu pula..
Keeeewrweeeeeeen..
Sperti slogan presiden PERPIKA saat kampanye, PERPIKA kami KEREN..!!!

Rapat selesai,dan kami pun sholat berjamaah..
Sangat terenyuh haru,aq bisa mendengar iqomah secara live..dan aq sholat jamaah dengan orang2 yang mengerti bahasa ibuku..its great..!!’hampir’ tidak pernah kulakukan di Gwangju.

Saatnya untuk maaaaakaaaaaaan..
Menu spesial kali ini adalah pecel blitar, tempe(itaewon) ,oseng2 ati dan rendang sapi (itaewon),yang tentu saja aman,alias halal. Special chief kali ini adalah tuan rumah,mas haryo…Hmmmm..walopunn kangkungnya sudah bertransformasi menjadi sesuatu sayur korea yg tidak kukenal,sumpah,feels like Indonesia..

Dan tibalah saatnya menghirup udara KOTA Seoul,bagiku, yang dari DESA Gwangju. Kita berencana ke city hall,sijang,main ice skate..ini ice skate beneran lhooo..Ђãђã°˚˚°ђãђã°˚˚°ђãђã™.. Asyeeekkk..This is my favorit..

Ice skatenya outdoor,seperti di film2 korea pada umumnya,tapi sayang sekali sodara – sodara, unfortunatetly,rombonngan kami kehabisan tiket..all sold out,..dan sayang sekali lagi,saya tidak bisa ambil foto,karena kamera saya tak bisa dihidupkan dikarenakan membeku..

Okelah,jalan ke arah lain..
Jalan...jalan terus..jalaaaaaaaaaan, terus belok sedikit..
Dan akhirnya kami sampe di depan patung king Sejong, lebih tepatnya ada  satu lagi patungnya apa saya ga tau,yang jelas tempat itu saya kenali di pilm city hunter.

Foto session kami mulai, para fotografer mengeluarkan kameranya, dan yang buat saya radhak ngerasa lucu, ada fotografer yang ‘action’-nya malah lebih oke dari yang di foto.haha. masih disekitar tempat itu, kami berputar – putar mencari kehangatan, keluar masuk toko roti, dan akhirnya kami temukan tempat menghangatkan diri, iyap, baskin en robin, dan kamipun makan eskrim dengan lahapnya, ice cream serasa seperti teh sariwangi hangat, yang menghangatkan badan ditengah dinginnya winter.

Berjalan kembali berputar – putar, lalu lalang para pendatang sudah mulai bekurang, sudah hampir petang, kami pun berjalan melewati jajaran toko yang cukup menarik, display botol wine berwarna – warni, sampe patung cewek cantik *halah~
Hampir beku, menuruni tangga, dan sampailah kami disebuah ruangan dengan judul “Korea Tourism . . . . . .”, kami temukan tempat sholat, lengkap dengan tempat berwudhu, walopun seadanya(ini jarang saya temui, bahkn mungkin tak pernah). Detik – detik terakhir diisi oleh mas Hadi en rombongan melahap ice cream special dari mas boy, dan perjalan kami lanjutkan, berkubang dengan udara dingin mencari subway terdekat menuju KBRI.


Lambang Garuda, disorot oleh lampu, dengan tulisan di bawahnya, itu Indonesian Embassy…
huaaaa…terharu lagi deh…akhirnya, setelah 1,5 tahun idup di Negara orang, akhirnya menginjakkan kaki di kedutaan besar. Senang sekali diriQ…. Datang, kami langsung makan *emang waktunya makan – bukan karena kami rakus *

deretan acara dimulai, oia, menu makan malam tadi soto, bebek en bandeng goreng… rasanya Indonesia abieeesss….dan suasana ruangan itu juga serasa di salah satu ruangan di Indonesia, di dukung oleh semua wajah Indonesia disitu, plus lalu lalang (baca:lari – lari) segerombolan anak kecil yang teriak – teriak lirih dengan bahasa Indonesia. Suasana mendukung untuk lupa daratan, lupa kalo itu tanah ginseng, dan lebih lupa lagi kalo besoknya adalah hari senin.

Beberapa kata pembuka dan Pak Dubes, dilanjut perkenalan Bapak Konsuler yang baru, beserta keluarga, dan selanjutnya Prof. Arif Rahman. Tau Bapak yang ini khan,(tanya deh teman baikQ, si google "Profesor Arif Rahman")
Bapak yang satu ini pemerhati dunia pendidikan, so friendly, dan speech-nya so inspiring.
Ada satu poin yang saya ingat, bahkan menggelitik diri saya sendiri, saat saya dihadapkan pada suatu momen pengambilan keputusan, dimana antara akal dan perasaan tidak sinkron. Tiga poin penting untuk memperoleh jiwa yang kuat,(inget nie diagram kalo mau ambil keputusan, so simple, so meaning full~)



Speech ini Bapak, mengingatkan saya dengan Ibu saya, Guru SD. Pendidikan dasar, adalah fasa terpenting dalam sebuah proses pendidikan anak, dan tiap jenjang pendidikan harus disesuaikan dengan psikologi anak, pendidikan itu sendiri juga bertujuan mengkombinasikan antara kecedasan spiritual, kecerdasan intelektual, emosional, social dan kinestetik (jasmani). Yang kesemuanya itu merupakan output goal yang dapat di ukur, yang harus dikombinasikan secara berimbang, yang akan menghasilkan generasi muda dengan pribadi matang : bertaqwa, berprestasi, tahan banting, bersolidaritas dan sehat jasmani rohani. Full of inspirasi, *sayang sekali saya tak bisa merekam semuanya dalam otak saya, karena saya lagi mikirin  kereta dan bus dari seoul ke Gwangju – poin minus buat diri saya*

Bersama Prof. Arif Rahman

Seperti acara2 lainnya, selalu di akhiri dengan sesi pemotretan, kami, pengurus PERPIKA berkesempatan untuk berfoto dengan Pak Dubes beserta istri, dan juga Pak Arif  Rahman juga. Acungan jempol dari Pak Arif untuk mahasiswa UT(universitas terbuka), yang saat itu diwakili oleh beberapa orang, dengan keadaan industry korea yang memesinkan manusia, para pejuang ini masih sempat meluangkan waktu untuk belajar di UT. Keren khan…!!Manusia Indonesia di Korea memang Keren – keren *except saya Y_Y *

Sesi pemotretan berlangsung kurang lebih 20 menit, disambi dengan ramah tamah cuap cuap dengan para penghuni kedubes Indonesia, Pak Dubes dan Bu Dubes, dan saat itu pula saya merasa salah kostum, *celana jeans, sepatu boots, sweater ala anak muda, dan syal kusut – mahasiswa banget deh pokoknya*

Sesi pamitan berlangsung beberapa menit, dengan focus saya analah anak kecili cantik yang konon katanya bernama ‘Inara’ ibunya namanya bu Asri (yang jauh lebih cantik dari anaknya – suaranya gurih pula). Sebelum keluar ruangan saya dapat oleh2, kejepit pintu, yang ternyata sakit sekali sampe ga bisa di tekuk, untung saja, hanya jempol yang bertugas untuk memencet keypad qwerty hape saya.

bersama Pak Dubes *nah pas saya upload ada tulisannya copyright CSP laboratory*

Berpisah dengan rombongan daejon dan gyeongsan sebelum tenggelam kebawah tanah kearah subway, masih bersama mas HAdi dan Mas HAryo,  setelah berpisah dengan mas Hadi di salah satu line, saya dan mas Haryo sempat bingung berjamaah untuk mendapatkan Gangnam station, entah… ada apa dengan pribumi Seoul yang satu ini, kok tiba2 bingung dengan line2 subway Seoul yang memang sih agak ruwet.


Bapak2 agak tua, dengan bahasa inggris yang lumayanlah untuk ukuran seumuran Bapak itu, menunjukkan arah kemana kami harus pergi untuk mendapatkan tiket bus ke Gwangju. Haha, thanks a lot yach Pak, T-Money nya untuk Bapak deh, Obekwon – silahkan di re-fund, saya sudah punya kok yang warna Orange, saya mau yang warna Ijo~

di atas(dalam) bis Seoul - Gwangju, seat #1
23.33 WKS
18 des 2011



Pengurus PERPIKA 2011-2012

Tidak ada komentar: