Selasa, 17 April 2012

Bernafas panjang dan melanjutkan aktifitas

Mari bernafas dan melanjutkan aktivitas…

Ada apa dengan hari ini…?

hal tidak penting yang terjadi padaku hari ini adalah, aq berhasil menemukan cara, menanggulangi rasa ngantuk di kelas.  Saya sudah mencoba di dua kelas, dengan bentuk bahasan dan model professor yang berbeda. It’s work! Jawabannya sangat sederhana, Menarik napas panjang.
It’s easy and cheap….!!! Saat kita memasukkan oksigen dalam tubuh lebih banyak, supply untuk otakpun juga akan lebih banyak, sel otak akan sangat senang, dan akan bekerja lebih giat. Seperti saat memberi crayon ke balita, mereka sangat senang, dan akan lebih giat mencoret2 tembok
**


Rabu, 18 april 2012

Hari ini sangat kacau. Kekacauan dimulai dari akhir minggu kemarin. Waktuku kulahap dengan jalan – jalan dan foto-foto spring session, yang di lanjutkan dengan “mendaki gunung”, and sequentially, melancong ke undangan dinner guru bahasa korea.
Dinner at Sonsengnim house

Jika waktu ditarik mundur, sebenernya kekacauan berasal dari diri saya yang tidak bisa menahan diri untuk tidak membuka tab dramacrazy.net…ditambah, professor yang tiba-tiba menyuruh mahasiswanya mancing. Tak tanggung-tanggung, satu lab di suruh mancing di Mekong.

Experience is the best teacher
Seperti yang tertulis di buku tulis, saat SD dulu. Kurasa, semua orang absolutely agree dengan kalimat itu. Tidak seperti saat aku semester 3 di bangku kuliah dulu, melakukan kebodohan sana sini. Sekarang aku sedikit lebih bisa melahap kinetika reaksi dengan hati lapang (*special thanks to Bu Ellya dan Bu Diah), walaupun, santapan kinetika itu membuat ingat salah satu bukuku yang tak pernah kucintai – bahkan judulnya pun tak hafal, karena sangking bencinya, “Kenapa aku tidak bisa mengertimu!!!”. Buku itu kufotokopi dari perpus pusat, di jilid bagus, dengan cover warna hijau menyala, sama seperti warna stabillo. Hahaha. Memang benci itu beda tipis dengan cinta, karena kebencianku dengan buku itu, aq semakin cinta dengan kinetika *ga nyambung*. Aku pingin mengunjungi kamarku, ingin melihat judul buku itu, dan meminta maaf atas semua yang sudah kulakukan terhadapnnya. Ternyata, pengalamanku dengan buku itu, menjadikan guru terbaikku saat ini.

Beberapa nomer kulahap dengan santainya dan pede gila, dibawah tekanan bathin karena sakit perut. Seperti yang kuduga, temen – temen lab, menunggu jawabanku. Tentu saja, aku sangat senang, bisa melakukan double check dengan perhitunganku (*as u know, I’m careless dengan calculation – kesalahan besar prosefor kutahun ini : menunjukku sebagai bendahara di lab :D – kesalahan terbesar GIST international student club tahun ini : menunjukku sebagai ‘treasurer’ ). Lucu abies, nyocok2in jawaban PR, kayak anak SD ato SMP or SMA bahkan anak kuliahan, padahal statusnya sudah master dan PhD *sepertinya budaya mencocokkan jawaban PR tidak mengenal strata degree*.Onion Head Emoticons 20 Seru…!!!
Acara cocok mencocokkan inilah sumber dari kekacauan yang merambah tangan, kaki, jantung, otak dan seluruh system saraf saya. *huft*Onion Head Emoticons 15

Seperti minggu2 sebelumnya, hari ini jadwal individual meeting dengan professor. Karena beberapa hari ini keracunan dengan mysoju.com yang di-coupling dengan dramacrazy.net akhirnya, tidak ada signifikan data yang bisa ku laporkan (*well, honestly I wrote a manuscript draft these days* - sambil nonton drama :D ).
Onion Head Emoticons 17Onion Head Emoticons 17Satu jam sebelum berangkat kekelas, professor minta saya dan Seam onni keruangannya. Awalnya santai saja, paling juga suruh nyiapin kail buat mancing ke Mekong, atau suruh bawa pelampung untuk menghanyutkan diri di Mekong. Ternyata, Profesor bilang, hampir semua data dari samudra hindia, tidak bisa di pakai, there high contaminations, itulah susahnya jadi scientist yang mainin trace metal. Mendadak dangdut, lagunya evie tamala, yang temanya patah hati otomatis terngiang2 di telinga, sedih abies, lemah lunglai. “jadi, jungkir balik saya selama ini TIDAK TERPAKAI” “terus gimana donk, aq bisa lulus” – anyway, its lebay responded – sedih ajah, bejibun data dan sambil hanya di throw away. Dengan gaya sok manis, aku masih sempat memberi option untuk re-measure, dan nyari source of contaminationnya. Mungkin reagentnya, botolnya, atau kapalnya, atau apanya lah. *yang tentu saya nambah2i kerjaan!!!*


Kembali ke kinetika reaksi. Tepat saa aku mau berangkat ke kelas, my precious kertas yang tertulis my precious answer tiba-tiba menghilang. Langit rasanya runtuh, 10 menit berputar-putar masih ga ketemu. Dan saya terlambat masuk kelas dengan tidak membawa my precious PR yang akan di bahas di depan, dan parahnya pengajarnya adalah professor saya. Tidaaaaaaaaaaaaaaakkkkk!!!!!!Onion Head Emoticons 14
Ambil posisi dibangku paling belakang, dengan harapan professor lupa dengan namaku, dan berdoa semoga professor tidak tertarik kepada satu2nya mahasiswa berjilbab di kelas. Jantung serasa mau meledak, padahal saya tidak menelan petasan seperti rico (*penguin madagaskar). Arteri mau pecah, untungnya arteri saya bukan made in china. Hadooooooooooooooooooooooooooooooo……..Onion Head Emoticons 77

Onion Head Emoticons 104Saya tertarik melihat pensil yang di pakai labmate saya yang duduk di bangku agak depan, dan lebih tertarik lagi dengan kertas yang ada di mejanya, saya coba mendekat, dan saya mengenalinya, ITU TULISAN TANGAN KU…!!!!!! Heddddddddddddeeeeeeeeeeehhhhhhh, ngambil jawabanku ga ngomong2…!!!!!!!!

Butuh waktu untuk menormalkan kembali detak jantung, dan tibalah saatnya saya harus mengangkat tangan dan maju kedepan karena jawaban saya tidak sama dengan jawaban classmate saya yang sedang menjelaskan di depan (yang kebetulan dia adalah, labmate saya, yang kebetulan lagi, dia adalah senior saya, yang kebetulan lagi, dia adalah orang yang selalu berdebat dengan saya dimanapun kami berada – dan dia adalah si ‘mas’ yang pernah membuat saya ingin pulang, ga tahan di korea).(FYI-tadi di office, kita sudah berdiskusi sampe panas di nomer2 lain)…
Di akhir cerita, hampir semua classmate saya, mendukung asumsi dan jawaban saya. Walopun sesudah kelas, perdebatan masih kami lanjutkan di office. *ga ngurus, pokok’e iku jawabanku – urusanmu ambek keluargamu!!!!*Onion Head Emoticons 114

Dengan kondisi fisik yang kurang baik, akibat terlalu sibuk menghabiskan uang dengan memutari downtown dan menaklukkan bukit belakang sekolah (mendaki gunung - :D). Ditambah sakit perut akibat, entah maicih atau yogurt (yang disinyalir kedaluarsa), yang mengakibatkan saya hanya melahap beberapa butir kentang kecil saat makan siang, dan berujung kelaparan, karena konsumsi energy saat jantung saya mau meledak terlalu besar. Huft. Saya dan makan-mate saya, deby, memutuskan untuk menyantap potato pizza harga mahasiswa deket street market.
Acara menunggu kuhabiskan dengan mencoba aplikasi ‘nelpon gratis’ - melepon ibu saya, yang ternyata sedang tahlilan (*ea, salah timing), dan saya lanjutkan dengan menelpon trias, teman kuliah saya, yang  ternyata dia tidak bisa mendengar suara saya *gratis njalok selamet – kudu bengok2 kaet isok!*

Onion Head Emoticons 21ternyata, professor belum puas dengan pertemuan tadi siang, tiba2 labmate saya memberi tahu untuk kembali ke office karena prof mau discuss something. Ketenangan makan pizza saya terganggu, tidaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkkkkkkkkk!!!!

Onion Head Emoticons 11saya sudah menyiapkan lagu evi tamala, yang bertema sama tentang kepatah-hatian, sudah siap putar setelah diskusi sama professor, and as I expected, balik dari lab dengan rasa sedih, gundah gulana…
tidaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk, aq harus lulus!!!!dan aq harus pulang!!!!!

atau paling tidak, aku bisa melanjutkan fasa hidupku di belahan bumi yang lain…bukan disini..di negara yang sangat manis di drama dan dunia dalam ilusinya, dan sangat keji di dunia nyatanya.
Saya tidak mau, memperpanjang terowongan gelap antara dunia ilusi dan dunia nyata yang sedang saya gali. Harus segera bertransformasi, saya tidak mau jadi amfibi yang hidup di dua dunia, antara dunia nyata dan dunia dalam ilusi…..

spring foto session
Spring photo session - Chonnam National University - Gwangju
Spring photo session - Chonnam national university - Gwangju
"bersama interns - spring 2012"

my labmate

mendaki gunung (mudeung san)

menuci kaki di mudeung san



*ini kalo lagi kurang kerjaan - ini yang main dua PhD student loh, tapi ternyata daku pemenangnya*
indikasi : tingkat pendidikan seseorang tidak mempengaruhi skill main karambol~

Tidak ada komentar: